KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM
Laboratorium adalah
suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan
ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan
yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud
: 1995, 2003).
Laboratorium adalah
tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan
pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
laboratorium adalah suatu tempat yang
digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan
ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Keterampilan
Dasar Dalam Laboratorium
A. Keterampilan sebelum
bekerja
Apabila
ingin melakukan praktikum dalam laboratorium, terdapat beberapa keterampilan
dasar yang harus dimiliki oleh praktikan seperti: Keterampilan
dasar sebelum praktikum, misalkan seperti pada praktikum bandul sederhana.
1. Mengetahui kelengkapan apa saja yang wajib digunakan dalam praktikum (seperti jas lab,masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya) yang berfungsi melindungi praktikan, alat dan bahan yang digunakan.
1. Mengetahui kelengkapan apa saja yang wajib digunakan dalam praktikum (seperti jas lab,masker, sarung tangan, sepatu ket, dan sebagainya) yang berfungsi melindungi praktikan, alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengetahui alat - alat dan bahan serta fungsinya yang akan digunakan untuk praktikum.
pengetahuan ini dapat berguna agar penggunaan alat dan bahan pada praktikum berjalan dengan baik dan mengurangi resiko kesalahan dan bahaya.
stopwatch.
Ada beberapa bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital ialah sebagai berikut :
- Layar/monitor berfungsi sebagai media penampilan atau pembacaan dari hasil pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.
- Tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) sedangkan untuk mengakhiri pengukuran (tombol stop).
- Untuk tombol kalibrasi/reset sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
pada praktikum bandul stopwatch digunakan dalam hal menghitung waktu yang digunakan selama bandul diayunkan.
Statif dan Klem.
statif dipasang dengan merangkai statif dengan klem, pasang kan klem pada statif dengan menggunakan baut yang telah disediakan pada klem agar pada saat ayunan bandul klem yang digunakan tidak goyang. statif yang telah dirangkai dengan klem berfungsi sebagai tempat tumpuan benda alat pembantu dan peraga eksperimen
Beban ( anak timbangan ).
berfungsi menjadi beban yang digunakan dalam praktikum yang telah ditimbang terlebih dahulu, dimana pada praktikum bandul beban diikat dengan menggunakan tali dan di gantung pada klem dan pengikatan gantungan yang dilakukan tidak bergoyang.
benang woll
berfungsi dalam mengikat beban pada statif
Silet.
silet digunakan dalam hal memotong sesuatu seperti tali pada praktikum ayunan bandul sederhana, dalam penggunaan silet dianjurkan memakai sarung tangan agar ketika terjadi sedikit kecelakaan tidak langsung melukai tangan praktikan dan penggunaan silet harus berhati - hati karena termasuk benda tajam.
Mistar
Mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.
digunakan dalam mengukur panjang tali, dengan mengamati skala yang ditunjukkan pada mistar dan dicatat kan pada sebuah tabel berapa panjang tali yang digunakan.
Busur fungsinya sama seperti mistar namun busur ini lebih efektif digunakan pada pengukuran sudut.pengukuran dilakukan dengan melihat rentang sekala yang ditunjukkan pada busur dengan acuan titik pusat busur seperti gambar dibawah
3. Menguasai konsep/ teori dasar mengenai
praktikum.
pengetahuan konsep teori dassar ini berfungsi membantu praktikan dalam melakukan praktikum dalam mengetahui tujuan praktikum dan sebagai dasar teori dalam menganalisis hasil praktikum. penguasaan konsep ini biasa dilakukan sebelum praktikum dengan membuat pretest kepada praktikan.
4. Mengetahui prosedur yang akan
dilakukan dalam praktikum.
berfungsi membantu siswa melakukan praktikum dengan baik sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan.
misalnya pda praktiukum bandul
- merangkai alat praktikum, misalnya merangkai alat pada paraktikum bandul seperti gambar dibawah.
- mengukur panjang benang
- menimbang anak timbangan (beban)
- memberi simpangan kecil dan catat waktu yang diperlukan dengan stopwatch untuk beberapa ayunan
- data digabungkan untuk mendapatkan nilai percepatan grapitasi (g)
- melaporkan data yang diperoleh besertra ketidak pastian mutlak dan ketidakpastian relatif.
- mengulangi percobaan dengan mengubah panjang tali.
- membuat kesimpulan
5. Mengetahui cara mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium,
ini berfungsi mengurangi kesalahan dalam praktikum sehingga ada beberap alat yang perlu dikalibrasi misalkan seperti stopwatch digital.
Langkah untuk kalibrasi stopwtch digital cukup
dengan menekan tombol kalibrasi/reset maka angka memperlihatkan ke angka nol.
Stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian yang lebih sejak perakitan
komponen-komponen dalam stopwatch yaitu sebesar 0,01 sekon.
6. melakukan persiapan, dimana dalam hal ini laboran atau guru mempersiapkan dan memeriksa alat - alat dan bahan yang dibutuhkan oleh praktikan, kemudian melakukan percobaan terlebih dahulu agar percobaan yang dilakukan nanti sesuai dengan tujuan praktikum yang diperlukan.
dari beberapa uraian diatas disini penulis mengajukan beberapa pertanyaan:
- Dari artikel diatas yang ditulis bagaimana jika seorang guru tidak memiliki keterampilan dasar tersebut apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut.
- Apakah seorang guru atau laboran dalam sebuah praktikum mempunyai peraturan yang sama dengan praktikan, misalkan menggunakan sepatu kets, jas lab dan sarung tangan, kebanyakan terlihat tidak menggunakan atribut tersebut, bagaimana tanggapan saudara/i sekalian dan bagaimana solusinya
- menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru.
Menanggapi pertanyaan nomor satu, jika guru tidak memiliki keterampilan dasar tersebut maka akan sulit mengajarkan pada siswa bagai mana persiapan pada saat praktikum, maka guru harus diberikan pelatihan pengelolaan laboratorium agar dapat melaksanakan praktikum dan menguasai semua ketrampilan dalam pelaksanaan praktikum
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no 2. Mnurut saya, peraturan antara guru dgn pratikan berbeda. Hanya saja untk pemakaian jas leb, sepatu dan sarung tngan guru juga harus memakainya. Krna hal trsbut mnjadi cntoh untk pratikan agar mematuhi aturan yg tlah d buat,. Jika ada guru yg tidak memakai klengkpan trsbut maka pihak pngawaslah yg memberi teguran agar hal trsbut tidak trulang kmbali.
BalasHapus1. Dari artikel diatas yang ditulis bagaimana jika seorang guru tidak memiliki keterampilan dasar tersebut apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut?
BalasHapuskalau seorang guru tidak mempunyai keterampilan dasar dalam praktikum maka harus di kasih pelatihan khusus kepada guru tersebut agar guru tersebut mempunyai skill dalam laboratorium.
menanggapi pertanyaan no.2 mengenai "Apakah seorang guru atau laboran dalam sebuah praktikum mempunyai peraturan yang sama dengan praktikan, misalkan menggunakan sepatu kets, jas lab dan sarung tangan, kebanyakan terlihat tidak menggunakan atribut tersebut, bagaimana tanggapan saudara/i sekalian dan bagaimana solusinya"
BalasHapus-menurut saya, dalam pemakaian atribut keselamatan kerja di lab baik guru maupun siswa seharusnya menggunakannya, seperti mengenakan jas lab, masker, sarung tangan dsb. guru adalah tauladan bagi siswanya, bagaimana seorang siswa akan taat pada peraturan yg ada, jika gurunya saja tidak dapat memberikan contoh yg baik. saat ini, memang banyak kondisi dimana guru nya tak ikut menggunakan atribut keselamatan kerja di lab, tapi mungkin dengan menanamkan sikap waspada dan sering ikut pelatihan lab, guru tsb sadar akan pentingnya pelindung kerja di lab.
Assalamualaikum, menanggapi pertanyaan nomor 3, menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru ?
BalasHapusmenurut saya untuk menanamkan skill itu bisa dilaksanakannya pelatihan untuk laboran dan guru, sehingga skill lab akan tertanam dan bisa diterapkan di labor.
Assalamualaikum
BalasHapusDari artikel diatas yang ditulis bagaimana jika seorang guru tidak memiliki keterampilan dasar tersebut apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut?
Seorang guru harus memiliki keterampilan dasar.bagaimana dia mau mengjarkan siswa nya sedangkan dia sendiri tidak ada keterampilan.untuk menghindari kslahan iru terjadi maka guru di berikan pelatihan untuk belajar supaya guru pnya keterampilan yang baik
Menyikapi pertanyaan no 1.?
BalasHapuskalau guru tdidak memiliki keterampilan dasar yang harus kita lakukan adalah melakukan pelatihan kembali terhadap guru itu.
Menanggapi pertanyaan nomor dua. Untuk keselamatan, peraturan berlaku sama bagi guru/ laboran dengan praktikan. Sedangkan di laboratorium biasanya ada peraturan lain yang tidak mengikat.
BalasHapusAssalamualaikum , menanggapi pertanyaan nomor 2, Apakah seorang guru atau laboran dalam sebuah praktikum mempunyai peraturan yang sama dengan praktikan, misalkan menggunakan sepatu kets, jas lab dan sarung tangan, kebanyakan terlihat tidak menggunakan atribut tersebut, bagaimana tanggapan saudara/i sekalian dan bagaimana solusiny
BalasHapusmenurut pendapat saya siapa pun yang akan melaksanakan praktikum harus menggunakan sepatu, sarung tangan dan baju labor, karena itu ada salah satu membantu untuk keselamatan di dalam labor, terima kasih
Menanggapi pertanyaan no 1.
BalasHapusjika seorang guru tidak memiliki keterampilan dasar tersebut apa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut saya seorang guru wajib memilki keterampilan dasar, jika guru tidak memiliki keterampilan dasar praktikum solusinya yaitu guru tersebut mengikuti pelatihan Laboratory skill yang diadakan oleh lembaga-lembaga yang berwenang.
menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru.
BalasHapusskill yang baik tentu diperoleh dari pemhaman yang baik, artinya sejauh mana pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, mewujudkanya dengan cara pelatihan dan praktik secara update, sehingga skill slalu terasah
Apakah seorang guru atau laboran dalam sebuah praktikum mempunyai peraturan yang sama dengan praktikan, misalkan menggunakan sepatu kets, jas lab dan sarung tangan, kebanyakan terlihat tidak menggunakan atribut tersebut, bagaimana tanggapan saudara/i sekalian dan bagaimana solusinya? guru atau laboran harus memberikan contoh yang baik terhadap praktikan untuk mengikuti seluruh peraturan Laboratorium misalkan menggunakan sepatu kets, jas lab dan sarung tangan, hal itu dilakukan untuk keselamatan dalam Laboratorium.
BalasHapusSalam
Agung Laksono
Menanggapi soal no 3 menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru?
BalasHapusMenurut saya dengan sesering mungkin laboran dan guru mengikuti pelatihan tentang pengelolaan labor, melakukan kegiatan praktikum secara rutin dan teratur dan selalu berlatih serta menyadari betapa pentingnya skill lab tersebut sehingga lama kelamaan pun akan terbentuk individu yang memiliki skill lab baik.
menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru.
BalasHapusdengan mengikuti pelatihan" lab skill, dengan sering mengikuti pelatihan lab skill maka akan menumbuhkan kteramplan dasar di dalam lab.
menanggapi soal nomor 1....menurut saya jika seorang guru juga tidak menguasai keterampilan dasar dalam praktikum maka sebaiknya guru tersebut memiliki buku panduan atau video dalam persiapan, pelaksanaan dan pascapraktikum sehingga praktikum yang dilakukan tidak menyimpang dari yang akan dilakukan selanjutnya sekolah atau guru tersebut proaktif untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang keterampilan dasar dalam praktikum
BalasHapusMenurut pendapat saya cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru adalh dengan memberiak pelatihan skill lab
BalasHapusmenanggapi pertanyaan No 3 menurut saudara/i sekalian bagaimana cara menanamkan skill lab yang baik kepada praktikan maupun laboran dan guru.
BalasHapusmenurut saya yaitu dengan cara seorang praktikan atau laboran dan guru harus tau terlebih dahulu bagian2 dari lab serta fungsi maupun SOP terkait sehingga skll lab yang baik tersebut akan muncul secara seketika.....