Sistem
Manajemen Mutu Laboratorium IPA
Sebagai pelengkap panduan mutu
atau dokumen, maka prosedur sistem manajemen mutu laboratorium dibutuhkan untuk
tujuan memberikan penjelasan terhadap kegiatan berbeda yang dilaksanakan dalam
laboratorium. Dengan adanya prosedur, maka sistem manajemen mutu yang efektif
dikembangkan, diterapkan dan dipelihara oleh masing-masing fungsi manajemen
atau bagian yang ada. Prosedur dalam beberapa istilah disebut juga SOP (standard
operating procedure), prosedur operasi, prosedur mutu, prosedur pelaksanaan,
panduan prosedur, merupakan suatu rangkaian atau tahapan dalam suatu kegiatan
tertentu yang bertujuan untuk memberi petunjuk bagi personil bagaimana
kebijakan dan sasaran sistem manajemen mutu yang tertuang dalam panduan mutu
harus dilaksanakan dan dicapai. Dengan kata lain prosedur adalah cara
tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau proses.
Prosedur sistem manajemen mutu
laboratorium yang disyaratkan oleh ISO/IEC 17025: 2005, sekurang-kurangnya,
adalah sebagai berikut:
1.
Independensi Laboratorium dan Perlindungan Hak Pelanggan;
2.
Pengendalian Rekaman dan Dokumen Sistem Manajemen Mutu;
3.
Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Serta Subkontrak
Pengujian;
4.
Evaluasi Pemasok dan Pembelian;
5.
Pelayanan Kepada Pelanggan dan Penyelesaian Pengaduan;
6.
Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai dan Peningkatan
Berkelanjutan;
7.
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
8.
Audit Internal Laboratorium;
9.
Kaji Ulang Manajemen;
10.
Pengembangan Personil Laboratorium;
11.
Pengendalian Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Pengujian;
12.
Pemilihan, Pemutakhiran dan Validasi Metode Pengujian;
13.
Perhitungan Estimasi Ketidakpastian Pengujian;
14.
Pengelolaan Peralatan dan Bahan Acuan;
15.
Pengambilan Sampel dan Pengelolaan Sampel;
16.
Pengendalian Mutu Hasil Pengujian dan Uji Banding Antar
Laboratorium;
17.
Laporan Hasil Pengujian;
18.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Pengelolaan Limbah
Laboratorium.
Laboratorium IPA di sekolah
merupakan salah satu wahana belajar bagi siswa. Untuk menghasilkan proses
belajar yang berkualitas, laboratorium perlu dilengkapi dengan sarana prasara
yang menunjang paling tidak sesuai dengan standar sarana laboratorium. Untuk
itu, fungsi laboratorium IPA sebagai wadah untuk melakukan praktik atau
penerapan atas teori, penelitian, dan pengembangan keilmuan IPA.
Laboratorium IPA sedikitnya
mencakup empat kegiatan utama, yakni (1) melaksanakan eksperimen, (2)kerja
laboratorium, (3)praktikum, dan (4) pelaksanaan didaktik pendidikan IPA. Eksperimen dilakukan
di laboratorium guna menemukan bukti empirik untuk menguji dan memverifikasi
hipotesis, melalui kegiatan pengukuran dan pengamatan. Kerja
laboratorium merupakan aktifitas dengan menggunakan fasilitas
laboratorium untuk melakukan kegiatan berkesinambungan, melakukan kendali mutu,
uji-coba, ekshibisi (pameran) proses IPA, dan kegiatan lain yang sejenis. Praktikum di
sekolah umumnya bersifat verifikatif sebagai kegiatan belajar bagi siswa dengan
mengikuti langkah-langkah atau penuntut praktikum yang telah disusun guru.
Praktikum di sekolah dikembangkan lebih pada kegiatan inkuiri dan berkaitan
erat dengan pelaksanaan didaktik pendidikan IPA.
Laboratorium sebagai wahana
pendidikan harus memiliki kelengkapan, baik dalam hal tata bangunan, fasilitas,
perlengkapan, bahan, personil, dan sistem tata kelola yang memadai. Pada
dasarnya hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan
laboratorium IPA, diantaranya (1) arsitektur bangunan, (2) persyaratan ruang,
(3) pengaturan spasial peralatan dan bangku, (4) jalan keluar darurat, (5)
persyaratan penyimpanan, (6) instalasi pengelolaan limbah, (7) kontrol akses,
(8) fitur pengamanan, dan (9) pencahayaan serta ventilasi. Laboratorium sekolah
yang baik harus mampu menampung siswa sesuai dengan kelayakannya. Idealnya,
setiap siswa di laboratorium memiliki ruang gerak seluas ± 2,5 m2(termasuk
area meja dan kursi) dengan tinggi langit-langit minimal 4 m. Hal ini
dimaksudkan agar siswa mudah bergerak dan mempermudah proses penyelamatan diri
apabila terjadi kecelakaan. Selain itu ventilasi laboratorium harus cukup
sehingga udara di laboratorium senantiasa mengalir agar udara segar selalu
mengalir menggantikan udara laboratorium. Untuk mempermudah proses evakuasi
pada saat terjadi kecelakaan, laboratorium IPA setidaknya memiliki dua pintu,
yakni pintu masuk dan keluar. Bangunan laboratorium IPA sekolah hendaknya
dibangun di tempat yang agak jauh dari ruang kelas agar tidak mengkontaminasi
lingkungan. Di samping itu, laboratorium IPA hendaknya memiliki fasilitas
keamanan standar, seperti alat pemadam kebakaran (handfire), blower,
tempat sampah (organik dan anorganik), ruang asam (fume hood), shower.
Lebih baik apabila terdapat detektor asap (smoke detector), detektor api
(heat detector), dan keran pencuci mata (eye wash). Selain itu,
perlu tersedianya peralatan P3K sebagai antisipasi pertolongan pertama pada
kecelakaan.
Peralatan dan bahan di
laboratorium IPA harus memenuhi standar minimal sarana laboratorium IPA. Selain
peralatan dan bahan yang karakteristik untuk setiap laboratorium IPA, sarana
kelengkapan umum yang harus tersedia di laboratorium adalah meja dan kursi
siswa, meja dan kursi guru, meja demonstrasi, wastafel, lemari alat dan bahan,
papan tulis, serta peralatan spesifik (seperti jam dinding, termometer dinding,
barometer dinding, komputer, jaringan internet, telpon, layar, dan proyektor).
Selain itu peralatan yang penting ada pada laboratorium adalah peralatan
perlindungan diri (APD). Secara umum APD yang harus ada pada laboratorium IPA,
diantaranya sarung tangan, google, masker, dan jaslab.
Personil laboratorium IPA harus
memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Selain kepala laboratorium yang
bertanggungjawab terhadap semua kegiatan di laboratorium, personil di
laboratorium, antara lain koordinator praktikum, guru praktikum, teknisi, dan
laboran. Koordinator praktikum bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan praktikum
di laboratorium. Guru praktikum merupakan ujung tombak kegiatan praktikum di
laboratorium, sedangkan teknisi dan laboran berperan sebagai layanan sebelum,
selama, dan sesudah praktikum. Di laboratorium IPA sekolah yang
bertanggungjawab terhadap kebersihan dan keamanan laboratorium selama bekerja
di laboratorium adalah semua warga laboratorium. Dengan demikian, semua
personil termasuk guru praktikum, laboran, dan siswa memiliki kewajiban dalam
memelihara kebersihan dan keamanan laboratorium.
Sekecil apapun unit kerja,
haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas agar dengan mudah mengarahkan
pekerjaan. Berdasarkan hirarki tanggung jawab, struktur organisasi laboratorium
IPA sekolah dapat dikembangkan dalam tiga tingkatan, yakni tingkat puncak,
menengah, dan garis depan. Manajemen puncak bertanggung jawab atas perencanaan,
penerapan, monitoring, dan evaluasi sistem menajemen mutu yang efektif.
Manajemen tingkat menengah umumnya mencakup unit fungsional, bertanggung jawab
pada operasional atau teknis kegiatan laboratorium, fungsi pengawasan mutu, dan
fungsi administratif. Manajemen garis depan adalah personil yang berhubungan
langsung dengan pengguna laboratorium (siswa) yang meliputi guru praktikum,
teknisi, dan laboran.
Struktur organisasi
laboratorium IPA
Laboratorium IPA sekolah
bertanggung jawab baik terhadap proses maupun produk kegiatan laboratorium. Hal
ini dipahami karena laboratorium sekolah berperan sebagai pengganti
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, laboratorium IPA sekolah harus dikelola
secara sungguh-sungguh, sistematik, tepat sasaran, sehingga tujuan pembelajaran
yang berorientasi pada proses dan produk pembelajaran melalui praktikum
tercapai. Agar tujuan praktikum di laboratorium tercapai, maka diperlukan
sistem tata kelola atau manajemen yang mencerminkan kualitas atau mutu proses
atau kegiatan laboratorium dengan senantiasa memperhatikan kepuasan siswa.
Untuk itu, perlu dikembangkan sistem dokumentasi laboratorium IPA sekolah.
Dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan
penyimpanan informasi. Dengan dikembangkannya sistem dokumentasi laboratorium
IPA sekolah, maka semua kegiatan perencanaan, implementasi, dan evaluasi semua
kegiatan laboratorium dapat mudah ditelusur. Dengan kata lain, sistem
dokumentasi laboratorium IPA sekolah akan memudahkan siapa saja yang
berkepentingan untuk mengakses informasi tentang laboratorium dan kegiatannya.
Untuk mengetahui sejauh mana
sistem mutu dijalankan oleh suatu laboratorium, perlu dikembangkan sistem
monitoring dan kaji ulang manajemen. Monitoring adalah suatu kegiatan
pemeriksaan sistematik dan tidak memihak untuk menetapkan bahwa kegiatan sistem
manajemen mutu dan hasilnya telah sesuai dengan rencana, diterapkan secara
efektif, dan telah sesuai dengan pencapaian tujuan. Laboratorium IPA sekolah perlu
melakukan kegiatan ini baik secara internal (oleh laboratorium itu sendiri)
maupun secara eksternal (oleh tim monitoring dari luar laboratorium). Kegiatan
ini tidak terlepas dari upaya laboratorium untuk memberikan pelayanan optimal
kepada siswa dalam melaksanakam praktikum di laboratorium.
Berdasarkan uraian di atas
maka, keberadaan laboratorium IPA sekolah perlu mendapat perhatian dari segi
pengelolaan maupun pemanfaatan dalam mendukung pembelajaran IPA. Pengelolaan
laboratorium meliputi letak tata ruang, penataan peralatan dan bahan
laboratorium, struktur organisasi, sistem manajemen mutu, sistem tata kelola,
sistem dokumentasi, dan monitoring evaluasi kinerja laboratorium. Pengelolaan
laboratorium yang baik dapat membantu proses pembelajaran IPA di sekolah,
sehingga siswa belajar lebih bermakna dengan keterampilan proses yang
dilatihkan dalam praktikum di laboratorium.
- Perangkat apa saja yg perlu disiapkan untuk monitoring mutu labor?
- Apakah struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium?
- Apakah mutu laboratorium umum sama dengan mutu laboratorium IPA disekolah ?
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya mencoba menjawab pertanyaan no 2.
Kalau menurut saya iya.karena dalam suatu labor itu sangat penting struktur organisasi. Karena struktur itu yang akan mengatur dan mengelola laboratorium. Tanpa struktur organisasi suatu labor tidak bisa berjalan dengan baik.
Terima kasih
Menanggapi pertanyaan nomor satu yaitu Perangkat apa saja yg perlu disiapkan untuk monitoring mutu labor?
BalasHapusUntuk menjaga keamanan maka labor diperlukan CCTV untuk memantau labor, kmudian diperlukanya Organisasi labor yakni mengelola labor, mengadakan dan memelihara alat dan bahan serta menjaga keselamatan labor.
Salam
Agung Laksono
terimakasih atas ulasannya, saya tertarik berdiskusi mengenai pertanyaan terakhir Apakah mutu laboratorium umum sama dengan mutu laboratorium IPA disekolah ? menurut saya secara umumnya sama aja, hanya saja bagian2 khusus nya yang berbeda misalnya tentang struktur, alat dan bahan setiap labor berbeda, dan jika lakukan dengan sama maksimalnyamaka mutunya akan sama. terimakasih
BalasHapusterima kasih....
BalasHapusmenjawab soal nmo 3 Apakah mutu laboratorium umum sama dengan mutu laboratorium IPA disekolah ?
menurut saya laboratorium memiliki fungsi nya masing-masing. lab rumah skit, lab industri makanan, lab hasil bumi perminyakan maupun lab disekolah/universitas. jika lab tersebut sudah mendapat sertifikat pendirian dan manajemen lab. maka sistem mutu lab sama dalam artian hanya ada beberapa poin tugas lab yang berbeda.
Menurut pendapat saya struktur organisasi juga termasuk ke dalam aspek mutu laboratorium karena dengan adanya struktur organisasi yang jelas juga dapat tergambar tugas pokok masing-masing dari penanggung jawab disetiap bidang
BalasHapusMenjawan pertanyaan no.2 Apakah struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium? menurut saya iya karena sesuai dengan uraian artikel yang telah anda sampaikan bahwa sekecil apapun unit kerja, haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas agar dengan mudah mengarahkan pekerjaan sehingga akan meningkatkan mutu laboratorium. terima kasih
BalasHapusMasukkan komentar saya akan menyikapin pertanyaan no 2.?
BalasHapusYa struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium karena tanpa itu otomastis sistem kerja di Labor tdk bisa terarah dg baik mka dri struktur jdi pnting utk sebuah Labor supaya org yg berkerja di Labor tahu siapa saja perangkat2 yg mengelola Labor tersebut.
Sharing untuk pertanyaan nomor 2, struktur organisasi yg baik merupakan salah satu aspek penunjang dari mutu laboratorium yg baik yang mana dgn struktur organisasi labor yg tersusun jelas maka akan mudah mengontrol seluruh menejemen labor termasuk aspek mutu laboratorium juga
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no 2 , "Apakah struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium?" struktur organisasi yang terkelola dengan baik adalah peran utama dalam meningkatkan mutu laboratorium secara keseluruhan. Karena pihak yang terlibat dalam struktur organisasi tersebut masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda untuk meningkatkan mutu laboratorium. Terima Kasih
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapusSaya menanggapi pertanyaan no 2. Tentu saja struktur organisasi termasuk aspek penti dalam manajemen mutu laboratorium. Kalau struktur organisasi tidak ada otomatis tidak ada yang bertanggung jawab pada labor. Dengan adanya struktur organisasi ini labor dapat berjalan dengan baik.
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 2 yaitu Ya, struktur organisasi yang mengacu pada ISO/IEC 17025:2005 didasarkan pada kompetensi.
BalasHapusAssalamualaikum menanggapi pertanyaan no 2.
BalasHapusStruktur organisasi merupakan aspek yang penting dalam manajement mutu laboratorium ipa. Suatu laboratorium harus memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing.
menanggapi pertanyaan nomor 2. bahwa struktur organisasi laboratorium juga termasuk penunjang mutu suatu laboratorium. dengan demikian dapat diketahui siapa saja yang bertanggungjawab untuk setiap aktivitas yang berhubungan dengan laboratorium. Terima kasih
BalasHapusMenanggapi pertanyaan no 2
BalasHapusMenurut saya tentu saja struktur organisasi labor termasuk penunjang mutu laboratorium
Karena secara ideal dalam struktur itu lah terdapat orang orang yang kompeten dalam bidangnya yg berperan dlm peningkatan mutu laboratorium.
Terima kasih
Assalamualaikum, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor dua, menurut saya struk organisasi adalah salah satu bagian dari mutu LAB, alasannya karena dengan adanya organisasi berarti akan ada yang mengurus dan mengoperasional kan lab dengan baik, contohnya. Kepala lab membagi jadwal praktikum ke setiap guru IPA dengan seperti itu tidak ada kelas yg menggunakan ruang LAB di hari yang sama
BalasHapusAssalamualaikum, saya akan mencoba menjawab nomr 3.
BalasHapusMenurut saya, bisa saja sama.. Tergantung siapa yang mengelolanya..
Saya mencoba menanggapi soal no.1 terkait perangkat apa saja yg perlu disiapkan untuk monitoring mutu labor.
BalasHapusMenurut saya dalam rangka melakukan monitoring mutu labor setiap labor harus memiliki perangkat berupa SOP (standar operational procedure) berisi manual mutu dan standar mutu yang akan jadi acuan dan dipergunakan dalam audit mutu internal (AMI) dalam laboratorium tersebut
Apakah struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium?
BalasHapusjika menjadi hal utama tidak, namun pengorganisasian juga menunjang baik nya mutu labor. jadi dengan pengorganisasian yang baik maka managemen labor pun bisa terstruktur dengan jelas, bagaimana penangguang jawab dari sekolah,guru, laboran, hingga siswa
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 yaitu, Apakah struktur organisasi juga termasuk dalam aspek mutu laboratorium? Dalam aspek mutu Laboratorium memiliki struktur organisasi yang setiap anggotanya memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Kepala sekolah dalam organisasi laboratorium memiliki tugas dan fungsi sebagai penanggungjawab. Kepala laboratorium bekerja sama dengan kepala sekolah. Sedangkan guru yang mengajar saat pratikum dibantu oleh laboran dan teknisi
BalasHapus